Wednesday, November 17, 2004

Tek tek bengek nikah ala Batak

Sebagai seseorang yg dilahirkan dari duo batak, yg lahir dan dibesarkan di bumi parahyangan. Terus terang, ada sebuah kegamangan dalam diri saya tentang apa dan bagaimana adat batak sesungguhnya. Seandainya pengkotakan adat-adatan ini semudah istilah dimana bumi dipijak disitu bumi dijungjung, mungkin saya akan memilih daratan tak beradat dan menciptakan adat-adatan yg bukan tidak mungkin ala saya sendiri. Tapi kemudian muncul pertanyaan, apa enaknya tinggal sendiri? Tarzan saja masuk kota, kenapa saya harus masuk hutan hehe

Jadi kebetulan sekali, kemarin itu ada temen yg curhat tentang rencana pernikahan, terus hari ini ada yg nanya kapan saya nikah, dan hari ini pula saya baru ngobrol tentang tek tek bengek nikah ala batak. Semuanya berhubungan dengan nikah, tapi yg terakhir lah yg menarik, secara diri ku pun merasa mendapat sebuah pencerahan.

Dalam adat batak ada 2 momen penting yg dibesar-besarkan; pertama pernikahan, kedua kematian. Keduanya berhubungan dengan pesta, yg ujung-ujungnya nunjukin ke sanak saudara dan kerabat, sampai sejauh mana tingkat kesugihan keluarga yg bersangkutan. Berbeda dengen pesta kematian, sebuah pesta pernikahan tidak akan berjalan mulus meninggalkan kesan wah bilamana hanya keluarga yg bersangkutan saja yg sugih, karena ini harus didukung sanak saudara yg sugih juga. Mungkin ini yg membuat bisnis keluarga batak selalu berjalan mulus, karena selalu terjadi pembatakan. Pernah denger Pardedetex? Sebuah bisnis keluarga yg lumayan besar, yg isinya sanak saudara pardede (mungkin? Soalnya nggak punya data otentik, bagus juga nih jadi bahan penelitian). Yg pasti kalo pernah berkunjung ke danau Toba, di situ ada sebuah penginapan mentereng milik raja Pardede sang pemilik Pardedetex itu.

Jadi jangan heran, bila ada seorang batak sukses, terus marga yg bersangkutan akan menjadi besar pula. Misalnya Siregar, yah the fact-nya memang kebanyakan Siregar pada sugih, sama halnya dengan Nasution, Simatupang, Silalahi, Hutagalung, Siahaan, yg menurut kamus eyke boleh lah dikategorikan sebagai nama-nama besar di suku batak. Kalo Tobing sih terkenal ceweknya yg cakep-cakep hehe

Oke lanjut ke pernikahan ala batak, kenapa pernikahan tidak akan berakhir wah bila tidak didukung sanak saudara yg sugih juga? Karena semanjak anda masuk gedung resepsi, anda akan dipisahkan sedemikian rupa menempati lajur undangan dari mempelai perempuan atau mempelai lelaki. Dari situ bakalan terlihat, yg mana yg wah. Bila sebuah lajur dipenuhi oleh undangan dengan pernak pernik emas segede bagong, lajur itulah yg menang. Untung bilamana dua jalur terisi penuh, kalo yg satu sepi ato kumel? Sebuah resepsi pernikahan akan terlihat timpang. Nah, siapapun yg jadi mempelai mungkin akan berpikiran, "Jadi apa arti resepsi pernikahan ini sesungguhnya? Ajang pamer?" Itu kalo pengantinnya masih waras nggak cuman mesem mesem omes mikirin malam pertama doang!

Terus, tahukah bahwa perempuan dibeli oleh lelaki dalam sebuah pernikahan ala batak? Iya bukan dalam arti sebenarnya, karena uang beli tersebut faktanya kebanyakan akan digunakan sebagai ongkos pesta pernikahan. Tapi kebayang nggak? Seandainya calon istri ku berasal dari kalangan kaya, yg otomatis pesta pernikahannya bakalan besar, maka otomatis lagi ini akan memaksa saya membeli calon istri dengan harga yg mahal pula. Padahal tujuan macarin cewe dari keluarga kaya pan pengen kecipratan kayanya, sanes kitu? Terus apesnya lagi, iya apesnya! udah ngeluarin uang beli, ehhh amplop berisi duit dari undangan larinya ke keluarga, bukan ke mempelai. Jadi kumaha atuh ... kawin lari aja yuk! Hehehe

Thursday, November 11, 2004

Serial TV jaman baheule

Sore ini seperti biasa aku setel musik sambil browsing, baca dan bales imel. Ini CD sebenarnya udah aku copy setahun kemaren dari seorang Pilipino, tapi jarang aku denger karena album lain lebih menarik telinga. Ketika aku dengerin ini CD, I stucked with this song (Believe it or not-Joey Scarbury). I guess I think I feel I've heard the song before on tv long time ago. No kidding, pikiran ku malayang ke gaya kocak Balki megangin Larry di udara, sedemikian rupa hingga Larry nggak napak lagi di lantai, terus kakinya Si Larry keriting itu berlari-lari seperti terbang di udara. Hehehe. Terus aku masukin "believe it or not + soundtrack television" ke mesin pencari, bener aja! lagu yg lg aku denger tuh ternyata soundtrack sebuah serial televisi dulu, Greatest American Hero. Klik sana klik sini sambil geregetan "yg Balki dan Larry itu judulnya apa yah?", akhirnya aku nemuin The Classic TV Database.

Sambil senyum-senyum sendiri aku klik satu-satu serial televisi di era 80-an. Whoaaa, I miss those times, really. Ternyata, Balki dan Larry tuh maen di serial yg judulnya Perfect Stranger. Hahaha sambil liat fotonya, langsung kebayang ke si gembala Balki yg dari Mypos itu ngomong don't be ridikalus, sambil ngedip-ngedipin mata. Terus kebayang lagi wajahnya Larry yg selalu geregetan, mata dibuat lebar, hidung dikembangin. Hahaha! Terus klik lagi. Ketemu The Cosby Shows. Ho ho ho terbayang Mr. Huxtable nari alon dengan ciri khas pantatnya yg tenggeng. Kebayang Theo yg dari kecil sampe gede dimainin sama orang yg sama. Denise yg saat kuliah mulai nindik hidungnya. Vanessa yg selalu remaja. Rudy yg ngegemesin. Hahaha sure all the memories return. Klik lagi, ketemu Growing Pains dengan lagunya Oooh ... as long as we got each other. Masih inget yg maen siapa? Kirk Cameron, yg kata kakak ku sih punya senyum menggemaskan! hehehe Klik lagi, ketemu Small Wonder, masih inget serial ini? Hehehe itu loh yg robot cewe namenye Vicki! yg senyumnya khas dan kalo rusak kasian banget. Klik lagi, ketemu Dogie Howser, si dokter cilik yg di setiap akhir serial selalu nulis diary di layar computer kedap kedip dgn latar belakang hitam. Hahaha masih XT kali yah? Klik lagi, ketemu Head of the Class, Full House, MacGyver and more.

Era tahun 90-an ada Bevery Hills 90210, ha! ha! nomernya nggak niron tuh. Inget masih inget! Soalnya ini serial pas banget, aku jaman SMA, mereka masih SMA. Mereka kuliah, aku masuk kuliah juga. Hahaha too good to be true. Take a look. If you smile, you'll realize time goes fast.

Karena hampir semua serial itu bertema keluarga dan dimainin pemain-pemain yg sama selama 5-10 tahunan. Jadinya jalan cerita ngikutin pertembuhan pemain. Asik kan? Tanya anak jaman sekarang, serial apa yg keingetan, paling jawabannya Tersanjung 1, 2, 3 dan empat! hahaha

Wednesday, November 03, 2004

Kepala nyut-nyutan

Kemaren sore kepala nyut-nyutan, entah karena kurang tidur, entah kurang gizi, entah kebanyakan semedi di depan komputer. Katanya, nyut-nyutan adalah pesan bahwasanya sel sel dalam tubuh berontak tidak nyaman, dan minta diisirahatin. Jadinya, saya pun pulang ke rumah lebih awal dari biasanya, dan langsung tidur. Tidak lama kemudian datanglah telepon dari seseorang, "Masih di lab?" Saya jawab, "Tentu tidak" Oh ternyata dia mau ngasih oleh-oleh kue dari Cuba. Apa lagi yg terlintas tentang Cuba kalo bukan Fidel Castro, cigar dan kok saya kepikiran ganja yah. "Cuba? Wuah oke tuh, kuenya pasti berisi ganja, lumayan buat ganti aspirin." Kalimat tersebut serasa pas dilontarkan karena memang kepala saya sedang nyut-nyutan. Si dia membalas seperti ini, "Pantes tadi malam gue semanget banget belajarnya." Wuahhh nyambung! Terus saya bahas lagi, "Wuah isinya bukan ganja kalo gitu, inex kali. Soalnya kalo ganja bawaannya ngelamun." "Oh salah yah! Ya belum pernah nyoba. Elo udah yah?!"

Kita pan nggak kepengen anak-anak ato adik-adik kita terjerumus dengan barang-barang yg bisa membuat seseorang berhalusinasi ato hyperactive sementara itu. Jadi alangkah baiknya mengenali dgn baik, supaya ngartos nggak bolehnya tuh karena apa. Masa ganja jadi jingkrak-jingkrak, kan nggak banget. Iya nggak perlu terjun sebagai pemakai dan menuduh bukan bukan seperti yg teman saya lakukan tadi, "Oh salah yah! Ya belum pernah nyoba. Elo udah yah?!" Habis gimana yah, ganja populer sih di jaman Om, cieeeee Om! Btw kepala Om masih nyut-nyutan nih, mana kue dari Cuba-nya, masih ada? hehehe