Sempai vs Kohai
Pernah denger kata Sempai dan Kohai? Yg pernah ikutan beladiri judo, mungkin kata-kata tersebut sudah tidak asing. Sempai artinya Senior. Kohai artinya Junior. Istilah Sempai dan Kohai ini akan sangat terasa bilamana anda bekerja di sebuah perusahaan ato belajar di perguruan tinggi. Intinya bilamana anda seorang sempai, yakinlah bahwasanya anda akan mandapatkan perlakuan lebih (lebih dihormati, lebih didenger, lebih ditanggap). Dan junior nggak pernah malu-malu memperkenalkan anda sebagai Sempai ke semua orang, even usia anda sebenernya lebih muda. Kasarnya, usia boleh lebih muda, tapi kalo posisinya mengharuskan seseorang menjadi sempai, "mau nggak mau" yg lebih tua harus nunduk lebih dalam.
Istilah Sempai-Kohai ini dibawa juga sampai ke kehidupan luar pekerjaan. Misalnya dalam jamuan makan, si Kohai musti nyadar menuang sake kepada mereka yg lebih tinggi (baca: sebagai tanda penghormatan). Nah saat ini, sedang beredar sebuah film menceritakan sepasang sahabat yg dipertemukan lagi di dunia kerja, dimana yg satu jabatannya lebih tinggi dibanding yg satunya lagi. Yang menarik, si Kohai tidak membawa hirarkis Sempai-Kohai sampai ke luar pekerjaan (lawong sahabat gitu loh! teman cela-mencela kali, dulu), padahal si Kohai digambarkan di film tersebut masih sangat memegang teguh pola kehidupan yg so Japanese.
Saya saat ini tidak sedang mencari pembenaran penerapan Sempai-Kohai ini. Karena memang solusinya gampang, iya pake logika saja. Tapi seru juga kali yah, kalo saya membiasakan diri nunduk 90 derajat ke Junior saya, biar si Junior bingung nunduk sampai ke tanah hehehe.
Istilah Sempai-Kohai ini dibawa juga sampai ke kehidupan luar pekerjaan. Misalnya dalam jamuan makan, si Kohai musti nyadar menuang sake kepada mereka yg lebih tinggi (baca: sebagai tanda penghormatan). Nah saat ini, sedang beredar sebuah film menceritakan sepasang sahabat yg dipertemukan lagi di dunia kerja, dimana yg satu jabatannya lebih tinggi dibanding yg satunya lagi. Yang menarik, si Kohai tidak membawa hirarkis Sempai-Kohai sampai ke luar pekerjaan (lawong sahabat gitu loh! teman cela-mencela kali, dulu), padahal si Kohai digambarkan di film tersebut masih sangat memegang teguh pola kehidupan yg so Japanese.
Saya saat ini tidak sedang mencari pembenaran penerapan Sempai-Kohai ini. Karena memang solusinya gampang, iya pake logika saja. Tapi seru juga kali yah, kalo saya membiasakan diri nunduk 90 derajat ke Junior saya, biar si Junior bingung nunduk sampai ke tanah hehehe.